Dalam postingan ini saya akan membahas Instalasi pengolahan air limbah pada industri farmasi. bagaimana
proses pengolahan limbah industri farmasi supaya tidak mencemari lingkungan?
Industri
farmasi adalah industri yang menghasilkan produk yang memiliki nilai terapetik
bagi manusia dan hewan. Produk-produk tersebut antara lain:
1. Senyawa
kimia dan produk botani yang digunakan dalam pengobatan,
2. Sediaan farmasi
(tablet, kapsul, sirup, injeksi, salep, krim, infus, dll.),
3. Produk diagnostik in
vitro dan in vivo,
4. Produk biologi seperti vaksin
dan sera.
Proses
dan kegiatan yang dilakukan industri farmasi sangat beragam, tergantung dari
produk yang dihasilkan. Masing-masing industri farmasi tersebut menghasilkan
limbah yang berlainan dengan karakteristik yang berlainan pula. Limbahnya mengandung senyawa organik dan
anorganik yang toksik, kandungan BOD dan COD tinggi.
Sumber
limbah industri farmasi berasal dari :
1.
Bekas cucian peralatan produksi, laboratorium, laundri dan rumah tangga.
2.
Kamar Mandi dan WC.
3.
Bekas reagensia di Laboratorium.
Sumber Pencemaran :
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya sesuatu ke dalam
air yg menyebabkan air tersebut menurun kualitasnya atau tidak sesuai dengan
peruntukkannya.
Cara
pengolahan Air Limbah Industri Farmasi
1. Hal
yang harus diperhatikan
a. Kharakteristik
Limbah
b. Kemampuan
Badan Air (assimilative capacity)
c. Peraturan tentang Limbah yg Berlaku
2. Prinsip
pengolahan limbah
· Pengolahan limbah primer
Tujuan
: menghilangkan buangan yg tidak larut
Tahap
: Screening, Canal Longitudinal, Oil Trap, Padatan tersuspensi
· Pengolahan Limbah Sekunder
Tujuan
: menghilangkan kontaminan lain (solid suspended, senyawa organik dan anorganik
terlarut)
Tahap : koagulasi,
flokulasi (dgn senyawa kimia mis. Al2O3, kaporit)
· Pengolahan Limbah Tersier
Tujuan : menurunkan COD
dan BOD menambah DO
Tahap : fisik (aerasi), biologis
(bakteri aerop/active slugde)
Gambar 1.1 Proses pengolahan Limbah
Gambar
1.2 Lokasi Instalasi pengolahan air limbah
Gambar
1.3 Penjerat Oli
Gambar 1.4 Aerator
& Proses aerasi
Gambar 1.5 Flokulasi
& Flokulan
Gambar 1.6 Pasir
penyaring & air siap ke saluran umum
Jadi skema nya adalah pertama,
menetukan lokasi IPAL, kedua tempat penjerat oli, ketiga aerator & proses
aerasi, kemudian flokulasi, dialirkan ke bak pasir penyaring kemudian air siap
dialirkan ke saluran umum yang tidak mencemari lingkungan.
Referensi :
Priyambodo,Bambang. Manajemen Farmasi Industri. 2007. Yogyakarta
Priyambodo,Bambang. Manajemen Farmasi Industri. 2007. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar