search

Kamis, 05 Januari 2017

SISTEM KEMUDI PADA MOBIL

Pada kendaraan bermotor khususnya Roda 4, sistem kemudi sangat penting digunakan karena akan menentukan kemana arah dan tujuan mobil yang kita kemudi. Fungsi system kemudi sendiri yaitu untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Cara kerja sistem kemudi bila steering wheel (Roda kemudi) diputar, steering column (batang kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear (roda gigi kemudi). Setelah itu Steering gear akan memperbesar tenaga
putar sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering lingkage. Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda depan.

A. Jenis-jenis sistem kemudi
  1. Manual steering
    System manual steering tidak ada tambahan tenaga untuk membelokkan kemudi ke kanan dan ke kiri, pengemudi memerlukantenaga yang cukup kuat. Sistem manual steering terdiri dari steering wheel, shaft, column, satu manual gear box dan pitman arm; drag link dan knuckle arm, tie rod.  

      

    Keterangan gambar

    1. Steering wheel
    2. Steering coloumn
    3. Steering gear
    4. Pitman arm
    5. Idle arm
    6. Tie rod
    7. Relay rod
    8. Knuckle arm




    sistem kemudi model rack dan pin
Keterangan gambar
1. Steering wheel
2. Steering coulomn 
3. Universal joint 
4. Housing steering rack 
5. Booth steer 
6. Tie rod


2. Power steering
    Dengan power steering, pengemudi hanya memerlukan sedikit tenaga untuk membelokkan kemudi karena dibantu dengan tenaga hidrolis. Komponen sistem kemudi pada power steering system ditambahkan satu hydraulic pump; fluid reservoir,hoses, lines; dan satu tenaga unit power yang dipasang atau menyatu, dengan power steering gear assembly.


sistem kemudi power steering

Keterangan gambar
1.Steering wheel
2.Steering coulomn
3.Universal joint
4.Housing steering rack
5.Booth steer
6.Tie rod
7. hydraulic pump
8. Fluid reservoir
9. Hoses 
Prinsip kerja power steering karena adanya dorongan minyak yang di pompa oleh van pump yang digerakkan oleh mesin melalui belt atau motor listrik. (untuk jenis eps).

Keuntungan power steering,
1. Tidak memerlukan tenaga yang cukup kuat.
2. Kestabilan yang tinggi saat mengemudi.

Kerugian power steering 
1. Harus selalu sering perawatan 
2. Boros terhadap accu.
     B. Komponen dan Cara Kerja Kemudi Manual

1. Steering colomn


 Steering colomn

Steering coulomn terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel ke steering gear dan coulomn tube yang mengikat main shaft ke body. Bagian ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi sebagai tempat mengikatkan steering wheel dengan sebuah mur pengikat.

Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering gear menggunakan flexibel joint atau universal joint yang berfungsi untuk menahan dan memperkecil kejutan dari steering gear ke steering wheel yang diakibatkan oleh keadaan jalan.

Pada kendaraan tertentu,steering coulomn dilengkapi dengan :
1. Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.
2. Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertikal steering      wheel.
3. Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang main shaft,agar diperoleh posisi yang sesuai.




2. Steering gear
 

steering gear

Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.

Steering gear ada beberapa type dan yang banyak di gunakan adalah type recirculating ball dan rack and pinion.


Macam-macam tipe steering gear

1. Tipe Recirculating Ball


Steering gear tipe recirculation ball

Keterangan gambar
1. Lengan pitman 
2. Sektor 
3. Baut kemudi 
4. Bantalan peluru 
5. Mur kemudi 
6. Peluru 
7. Batang kemudi
Cara kerja : 
Bila roda kemudi diputar, maka gerakan ini diteruskan ke wormshaft/poros cacing/baut kemudi, sehingga mur kemudi akan bergerak mendatar kekiri atau kanan. Sementara mur kemudi bergerak, sektor shaft juga akan ikut berputar menggerakkan lengan pitman yang diteruskan ke roda depan melalui batang-batang kemudi/steering linkage.




2. Tipe rack and pinion

Steering gear tipe rack dan pinion
  

Keterangan gambar 
1. Ball joint 
2. Tie rod 
3. Pinion 
4. Rack 
5. Karet Penutup (Booth) 
6. Joint Peluru
Cara kerja :
Bila roda kemudi diputar, maka gerakan diteruskan ke roda gigi pinion. Roda gigi pinion selanjutnya akan menggerakkan roda gigi rack searah mendatar. Gerakan rack ini diteruskan ke steering knuckle melalui tie rod sehingga roda membelok.

3. Steering Linkage
Steering linkage atau sambungan kemudi terdiri dari rod (batang) dan arm (lengan) yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan akurat walaupun mobil bergerak naik turun. Ada beberapa jenis sambungan kemudi/steering linkage yaitu : 
a. Sambungan kemudi pada gigi kemudi jenis bola sirkulasi atau pada gigi kemudi model cacing dan rol.
Sambungan kemudi jenis bola sirkulasi

Nama-nama bagian :
1. Lengan pitman    5. Lengan penghubung 
2. Lengan knuckle  6. Gigi kemudi 
3. Tie rod                7. Sambungan bola 
4. Lengan idler       8. Mur dan pengunci sambungan

b. Sambungan Kemudi Pada Gigi Kemudi Jenis Rak Dan Pinion
Sambungan kemudi jenis rak dan pinion
Nama-nama bagian :
1. Gigi kemudi
2. Tie rod
3. Sambungan peluru
4. Klem pengikat gigi kemudi ( Pada body )
5. Karet penutup

C. Penguat Tenaga Kemudi (Power Steering)
     Penguat tenaga kemudi adalah peralatan tambahan pada sistem kemudi yang berfungsi untuk meringankan kerja pengemudian.
Hal – hal yang mempengaruhi beratnya kemudi adalah :
1. Kecepatan rendah ( Contoh : parkir )
2. Kesalahan penyetelan geometri roda
3. Tekanan ban rendah
4. Profil ban ( lebar ban )
5. Perbandingan gigi kemudi yang tinggi
6. Kerusakan pada sistem pompa

Prinsip kerja hidrolic power steering :
1. Penguat tenaga kemudi bekerja atas dasar tekanan fluida ( fluida yangdigunakan biasanya ATF ), Automatic Transmission Fluida
2. Tekanan fluida didapatkan dari pompa yang digerakkan oleh motor.
3. Tekanan fluida diatur oleh katup untuk diarahkan ke silinder sebelah kiri atau kanan (pada saat    belok ) atau dikembalikan ke reservoir ( pada saat jalan lurus )  



Pada posisi jalan lurus :
Prinsip kerja hidrolik power steering saat lurus

Ketika katup pada posisi netral, tekanan fluida langsung kembali ke reservoir sehingga tekanan didalam silinder kanan dan kiri sama dan torak diam ( tidak ada tekanan fluida yang mendorongnya )





Pada posisi belok :  


Prinsip kerja hidrolik power steering saat belok

Ketika katup bergerak mengatur arah aliran tekanan fluida, maka fluida terdorong torak di dalam salah satu silinder sehingga ada bantuan tenaga. Selanjutnya tekanan fluida dari silinder dan mengalir kembali ke reservoir
 
 
REFERENSI ;
BAHAN AJAR CHASIS MANAGEMENT SYSTEM SMK KLS XI