9.1
Ilmu Pengetahuan
9.1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan dan 4 sikap yang
ilmiah
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
4 Hal Sikap yang
Ilmiah, yaitu
Sikap ilmiah adalah
sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya
(memelajari, meneruskan, menolak/menerima serta mengubah/menambah suatu ilmu).
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang
bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu:
- Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif .
- Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
- Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
- Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
9.2 Teknologi
9.2.1 Pengertian Teknologi
pengertian teknologi informasi merupakan
istilah yang umum yang memberikan penjelasan tentang segala teknologi yang
dapat membantu manusia untuk menyimpan, membuat, mengubah, mengkomunikasikan,
dan juga menyebarkan informasi. Pengertian teknologi informasi juga merupakan
seperangkat sarana atau alat yang berguna untuk membantu pekerjaan anda dengan
informasi dan melaksanakan tugas yang ada hubungannya dengan pemrosesan dalam
informasi. Dijelaskan dalam pengertian TI (Teknologi Informasi) ini bahwa
Teknologi Informasi tersebut sebagai sarana atau alat yang dipakai dalam
melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan informasi. Di pengertian TI
tersebut juga dijelaskan bahwa hasil informasi yang diolah tersebut prosesnya
memakai suatu alat. Alat tersebut yaitu berupa komputer dan juga
program-progamnya.
Ada juga yang
menyatakan bahwa teknologi informasi itu bukan hanya sebatas teknologi komputer
saja yaitu dalam hal menyimpan dan memproses suatu informasi tetapi juga
termasuk teknologi komunikasi yang brguna sebagai pengirim informasi tersebut.
Selain itu, pengertian TI (Teknologi Informasi) mengacu pada semua bentuk
teknologi yang dipakai untuk mengubah, menciptakan, melakukan penyimpanan, dan
juga memakai informasi itu dalam semua bentuknya. Sangat jelas sekali, dalam
pengertian teknologi informasi tersebut menyatakan bahwa TI merupakan semua
bentuk dari teknologi yang dipakai dalam pemrosesan informasi.
9.2.2 Ciri-ciri
Fenomena Teknik pada Masyarakat
- Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
- Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah..
- Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
- Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
- Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
- Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
9.2.3 Ciri-ciri
Teknologi Barat
Ciri-ciri teknologi
barat adalah sebagai berikut:
- Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia.
- Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan.
- Selalu berpikirbahwa barat adalah pusat dari segala teknologi.
9.3 Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Nilai
9.3.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Nilai
Ilmu Pengetahuan, yaitu:
sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan
sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta
memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.
Teknologi, yaitu:
sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana
berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan
untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai adalah sesuatu
yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu
itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
9.4 Kemiskinan
9.4.1 Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan
sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat
berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum
pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, dapat dipengaruhi
oleh tiga hal:
Persepsi manusia
terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
Posisi manusia dalam
lingkungan sekitar.
Kebutuhan objectif
manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Persepsi manusia
terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
adat istiadat dan sistem nilai yang dimiliki.
9.4.2 Ciri-ciri Manusia
yang Hidup di bawah Garis Kemiskinan
Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
- Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dan lain-lain.
- Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
- Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD
- Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
- Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
9.4.3 Fungsi Kemiskinan
- Pertama, kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan got-got yang mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai, banyak kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan kehadiran orang miskin.
- Kedua, kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.
- Ketiga, kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
- Keempat, kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional, dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di pasar internasional selain kemiskinan
- Kelima, memperteguh status sosial orang kaya. Perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos kepadanya.Nyonya-nyonya dapat menunjukan kekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya.
- Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan kota, pedagang kakilima bila mengganggu lalu lintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar